BELAJAR FOREX 88

 BELAJAR FOREX 88

BELAJAR FOREX 88
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera tentang perilaku trading saya di saat lampau. Wkt tatkala penulis masih berstatus newbie (meskipun masa ini blm dapat dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang asing yang penuh dengan gelora ini.

BELAJAR FOREX 88
Penulis bertemu foreign exchange di thn 2005. 
Penulis menghabiskan waktu mengarahkan berbagai ragam teknik analisa bersama transaksi trading dlm waktu lebih kurang setahun. Saya enggak concern walaupun waktu itu penulis masih berstatus sebagai tenaga penjual di sebuah calo berjangka. Buat saya, yang primer belajar dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh waktu itu penulis tak digaji, sekadar menerima komisi dari transaksi konsumen saya, itu pun kalau saya berhasil memperoleh nasabah.

Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dengan nasihat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan percaya bila ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menyaksikan prospek lain pada diri saya, sehingga akhirnya pd thn 2008 beliau menganjurkan saya buat menjadi staf pasar analyst di penghubung penjual tersebut. But that’s another story.

Tahun 2006, saya memberanikan diri bakal trading dgn kapital patungan bersama 3 orang teman. Di sebagian bulanan pertama penulis trading real account, penulis mereken performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bln pertama, penulis berhasil membukukan keuntungan berturut-turut sekitar 30% dari kapital awal. Walaupun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn besar bagi saya.

BELAJAR FOREX 88
Kepercayaan diri penulis bertambah, sampai-sampai mengarah jumawa. 
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 31 hari transaksi trading itu saya nggak sempat sekalipun mengerjakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg penulis lakukan dalam tiga bulan tersebut membuahkan profit.

Nahas, di bulanan ke-4 saya nggak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengumumkan diri nggak mampu lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, shg jika ditotal loss kami “hanya” berkisar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan pemain yang harus hingga tersentuh margin call).

Waktu itu saya menarik kesimpulan sains yang saya peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kekeliruan penulis ekstra dari itu. Kesalahan esensial penulis ialah mindset yg salah & arahan berlatih yang enggak tepat.

Semacam kebanyakan pemain pemula, masa itu penulis amat sumber bagi mendapatkan hasil yang cepat beserta – tentu saja – banyak. Waktu itu forex digambarkan selaku salah satu rupa profesi yg menyodorkan hasil yg cepat. Terlebih mungkin hingga waktu ini pun pola pikir masyarakat masih sama berhubungan forex.

BELAJAR FOREX 88

 BELAJAR FOREX 88

Betul bahwa pergerakan value currency jauh lebih volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga kesempatan yang tercipta sebenarnya jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi utk menerima profit yg gede dalam wkt nggak lama kadang-kadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yg banget besar. Padahal di balik potensi untung yang gede itu tersimpan pula resiko yg tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat disarankan utk membendung ancaman memakai pengaturan penggunaan kapital yang tepat (mengatur nominal lot) serta pembatasan resiko yg setakar (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal menemukan profit dengan cepat menghasilkan byk trader melupakan kasus yang sangat mendasar dalam transaksi trading ini.

Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dlm perasaan penulis sekadar ada “untung, keuntungan bersama untung”. Seperti yg penulis sampaikan di atas, dalam tiga bulan nomor satu pengalaman trading penulis tak sudah menjalani cut-loss sekalipun. Tak tahu memasung resiko dgn hentikan loss. Padahal tak ada seorang pun yg dpt tahu persis ke mana value akan bergerak. Artinya, kita dpt menerima tekor bila saja. Antisipasi hendak kondisi tersebut adalah manajemen resiko, yg banyak dilupakan trader.

BELAJAR FOREX 88
Selain mindset, banyak juga trader yang melewati prosedur pembelajaran trading mata uang asing yg benar. 
Kebanyakan pengen telak dapat melakukan trading dengan cara dengan kata lain manual yang siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.

Penulis dulu sangat banyak menghabiskan waktu buat memahirkan beraneka rupa program dengan kata lain prosedur trading tanpa pakai meluangkan cukup waktu bagi memahirkan dasar-dasar trading. Saya bahkan baru menafsirkan konsep pangkal trend sehabis 2 thn terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis ketahui sesudah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yg berani transaksi trading malahan sebelum ia paham apa itu trend yg adalah “nyawa” dari pergerakan harga.

Penulis sekali waktu menganalogikan belajar trading valuta asing seperti memahirkan beladiri. Tak mungkin ada seorang karateka yg serta-merta menyandang sabuk hitam nggak usah memakai metode berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning bersama seterusnya, kecuali bila ia yaitu orang krusial yg diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.

BELAJAR FOREX 88
Belajar trading pun demikian. 
Seseorang sebaiknya membimbing sains tentang transaksi trading dari asal yang kompeten serta dengan teknik yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, adalah trend, support & resistance. Sehabis jurangan menguasai ketiga elemen tersebut, barulah bapak/ibu bisa melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, skema nilai (price pattern) dengan lain-lain.

Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan pemain yaitu langsung “loncat” ke bimbingan dengan kata lain sistem trading. Padahal utk dpt menginterpretasikan pd situasi semacam apa sebuah proses transaksi trading mampu dipergunakan atau tidak, kita butuh menginterpretasikan apa yg berubah aturan proses transaksi trading tersebut. Nah, bakal mengetahui aturan tutorial transaksi trading tersebut, mau tidak pengen kita kudu mengerti dulu dasar-dasar trading.

 BELAJAR FOREX 88

BELAJAR FOREX 88

BELAJAR FOREX 88


Pages